1.10.2008

Menyoal Tarbiyah, Studi Kasus: Saya

Tujuh tahun bolak-balik tarbiyah, jungkir balik mengikuti apa maunya jama'ah ini, secara tidak semua kegiatan mereka berkategori 'saya banget'. Saya tidak suka politik, jama'ah ini berjihad di politik. Saya tidak suka kegiatan fisik, jama'ah ini punya perkumpulan bela diri sendiri, olah raga jadi agenda, aksi siang bolong menyusuri jalanan kota.

Kategori 'saya banget' nya adalah bedah buku, kajian, segala aktifitas pengembangan hati dan jiwa, bakti sosial, dakwah lewat ilmu. Tidak lupa favorit saya, masak2 (soalnya setelah itu makan2) dan curhat :D. Saya terus tidak tahu harus tanya siapa untuk mengenal asal jama'ah ini, terus memaksa diri untuk percaya bahwa saya ada bersama saudara-saudara seiman menuju ridho-Nya. Dan malam ini artikel berikut seperti sebuah gambar besar yang terlihat setelah secara serampangan menghubungkan titik-titik di suatu bidang tanpa tahu apa wujudnya.

Di Darunnajah saya sudah terbiasa tahu latar belakang suatu ilmu sebelum 'dipaksa' mempelajarinya. Fiqih, Aqidah Akhlaq, Sejarah Islam, Tajwid, Nahwu, Shorof seingat saya semua ada bab pendahuluan dimana disitu tertulis latar belakang Al-qur'an dan hadits yang membuat saya 'terpaksa' belajar hal2 itu.

Di tarbiyah saya diharapkan untuk bergerak cepat dengan berbekal ucapan mbak mentor yang (mungkin karena saya yang bolot) sering tidak kena di otak mana-latar-belakangnya saya. Sialnya (untung untuk tarbiyah, sial untuk saya) teman-teman setarbiyah saya kebanyakan begitu hebat dalam merespon perintah dengan bergerak. Saya jadi merengut, ter-demotivasi, merasa ketinggalan. Mungkin kalo di tuliskan, begini nih suara hati saya, "Tungguin gw doooooooooong, kok gw masih blm ngerti latar belakangnya yaaa. Gw missed dimana yaaa"

Girls ... kalo kalian baca ini ... saya cinta kalian karena Allah :x Nikmat Allah satu lagi yang patut saya syukuri adalah kalian bersedia tetap berada di sekitar saya setiap kali saya merasa ketinggalan.

Jangan sangka sekarang saya sudah lulus tes kebolotan latar belakang. Belum. Tapi sambil jalan sih ... boleh kan? Tujuh tahun bukan waktu sebentar untuk membuktikan pada diri ini bahwa tarbiyah adalah pilihan yang tidak salah, walaupun dalam kasus saya, dengan modal akar yang minim.

OOT (Out of Topic): baca deh postingan chie soal penipuan di kotak susu bendera, penting tuh, ada nama saya dipostingannya *ampun, berhenti dulu nimpuknya, sekarang serius deh*. Bagi saya modus penipuan ini baru, mungkin juga bagi kamu.

2 comments:

Anonymous said...

Nur, ada 2 kekuatan besar dalam diri manusia yaitu hati dan fikiran. jadi ga usah risau jika merasa tertinggal oleh kawan atau apapun. trust urself, because i beleive someone like u (that is searching only and only Allah SWT lightpath), your heart and mind is always being guided by Allah SWT.

Nur said...

Aih ada genis ... hehe. Thanks sudah menyempatkan nulis komen untuk saya nis. Thanks atas dorongan semangatnya. Amin, semoga Allah selalu bersama kita :)

 
Template by yummylolly.com