Jantung saya merosot rasanya. Hari Jumat, DO lagi banyak2 nya mengingat layanan jual depot tidak beroperasi Sabtu-Minggu. Jam 4 sore, DO tidak bisa di print. Kalau punya 2 jantung, mungkin yang satu merosot, yang satu lompat saking hopelessnya. Gimana niih.. rintih hati saya.
Otak saya menolak diajak bekerja, seharian capek, kemarin baru landing di Balikpapan, langsung siap-siapin data UAT, telpon orang2 terkait di Balikpapan untuk persiapan UAT. Belom lagi trainer OSDS di depot2 lain yang harus dibantu. Saya capek...
Tapi DO harus bisa diprint, orang-orang nunggu, para SIK unit stand by di depot, DO harus bisa diprint. Telp masuk ga berhenti-berhenti, semua tanya ada masalah apa? Oh.. hurry up, solve this... my heart cries ... Badan saya menyerah pukul 10 malam, setelah menebak semampunya apa yang bikin transport di PRD error, saya buat transport request baru, lalu kepala jatuh terkulai di atas laptop, tidur dengan pakaian lengkap, bahkan kerudung masih terpeniti dengan rapi di kepala. Maafkan saya bapak, ibu, mas, mbak dan rekan-rekan, sampai sebatas itu saja badan saya mampu bertahan ...
Semoga Allah menerima ini sebagai ibadah. Karena bekerja dengan tekanan seperti ini buat saya diluar batas. I am getting older and easily got heart bumps nowadays. Untuk itu, semoga Allah terima ini sebagai ibadah.
12.13.2008
Semoga Allah Terima Sebagai Ibadah
Labels: at work
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Allaahumma aamiiin. Badai pasti berlalu...
Post a Comment