Saya masih menghutangkan 10 hari cuti pendidikan. Dan saya butuh cuti itu sekarang, bener deh. 5 hari terakhir ini bener-bener siksaan buat saya. Bekerja dengan tingkat konsentrasi minim. Dengan ekspektasi tinggi dari pengguna jasa saya sebagai webservice, SAP connector dan ABAP programmer. Efeknya, jadi sering pulang malem, terpaksa menyelesaikan kerjaan setelah jam kantor karena sesiangan konsentrasi saya buyar berantakan berkeping-keping. Lalu jadi mengeluarkan usaha lebih untuk sampai ke kos, karena biasanya bisa naik bajaj bersama 2 teman kos lain dengan ongkos standar angkot, sedangkan kalo pulang sendiri yah harus naik angkot. Sisa perjalanan ke kos? Jalan kaki. Sampai kamar letih pikiran dan jiwa, tilawah dan makan malam dengan loyo, baca buku ga selesai-selesai, bangun malam dengan hampa. Ada yang salah di hati dan pikiran saya, ada yang saya pikirkan terlalu berat atau tutup-tutupi. Mungkin saja PMS menambah penderitaan ini jadi berlebihan. Mudah-mudahan begitu selesai saya jadi lebih fokus. Tapi saya akui saya butuh waktu mengasah gergaji, dengan atau tanpa keadaan seperti ini. Mungkin 2 atau 3 hari, ke tempat yang banyak pohon, sejuk dan rame (yes, i like crowds better than quiet). Berjuang, berjuang, berjuang menyelesaikan permintaan user, setelah itu cuti, titik.
4.13.2008
4.04.2008
Bingung
Gimana yah caranya bikin release plus tagging di subversion??? Paman gugel jawabannya njelimet, apa memang segitunya ...
at 4/04/2008 03:25:00 PM 0 comments
Labels: at work
4.01.2008
Hadapi Kenyataan
Open source memang lebih dekat dengan dunia nyata. Saya sedang bicara IT project management. Dari project open source lahir versioning control seperti subversion dan cvs, aplikasi tes seperti junit, continous integration tools seperti Cruise Control. Editor Java yang 'nyeleb' itu bisa otomatis generate javadoc, yang notabene d.o.k.u.m.e.n.t.a.s.i.
Ah ... bittersweet memang... kalo lihat yang bukan open source... punya apa dia. Punya tools yang programmer friendly, tapi sebatas sisi development. Punya server development yang embed di OS tanpa perlu pusing setting. Tes masih harus manual, dokumentasi begitu pula, versioning control? Manual lagi. Multi platform, skalabilitas, mimpi aje deh.
Tetap saja bittersweet, terjun ke open source musti inves waktu ga sebentar. Belajar kemudahan yang ditawarkannya pun ga mudah. Orang IT yang melek audit, multi platform dan skalabilitas saja yang mungkin melirik “kemudahan” yang ditawarkan open source.
“Ditulis saat kangen sama Java dan tetek bengeknya yang mbingungi tapi ngangeni."
Ah ... bittersweet memang... kalo lihat yang bukan open source... punya apa dia. Punya tools yang programmer friendly, tapi sebatas sisi development. Punya server development yang embed di OS tanpa perlu pusing setting. Tes masih harus manual, dokumentasi begitu pula, versioning control? Manual lagi. Multi platform, skalabilitas, mimpi aje deh.
Tetap saja bittersweet, terjun ke open source musti inves waktu ga sebentar. Belajar kemudahan yang ditawarkannya pun ga mudah. Orang IT yang melek audit, multi platform dan skalabilitas saja yang mungkin melirik “kemudahan” yang ditawarkan open source.
“Ditulis saat kangen sama Java dan tetek bengeknya yang mbingungi tapi ngangeni."
at 4/01/2008 10:08:00 AM 0 comments
Labels: at work
Subscribe to:
Posts (Atom)