6.12.2007

A Versioning System Called Subversion

Namanya Subversion, janjinya mau menggantikan CVS dan menghapus memori penggunanya tentang keterbelakangan CVS.

Yang gw alami, CVS memang agak menyakitkan hati, tidak user friendly walaupun gw sudah pake yg GUI client, tidak bisa delete folder *sigh, feature compare dan merge adalah percum ga bergun *Pak Taat mode on*, cuma bikin source code berantakan dan beresiko terubah dengan tidak sengaja.

After all, CVS is my saviour regarding to managerial requirement about clean and healthy support, especially when dealing with change and release management. Pertanyaan sakti manager gw adalah, "pake versioning control kan?". "Oh iya Pak, kita pake CVS, open source, ga bayar, legal. Sekarang G***XY sudah versi 7.1, dengan update terbaru CS*P****L versi 8.6". Gak usah lah saya ceritain gimana ribetnya branching, tagging, add, update, commit, compare, merge, error2 aneh yang bikin development jadi tambah rusuh, gak usah.

Sekarang Subversion hadir dengan cukup menjanjikan. Nah, apakah saya punya keinginan cukup kuat untuk membaca dan belajar lagi? Mungkin perusahaan saya sekarang butuh versioning control system? Sepertinya iya, saya masih punya sisa semangat, hehe.

0 comments:

 
Template by yummylolly.com